IMPIAN ITU JADI KENYATAAN !



Harus saya katakan bahwa, setiap orang pasti mempunyai impian. Siapa pun ia. Dimana pun ia. Sekecil apa pun impian itu. Atau sebesar apa pun impian itu. Saya yakin, kita mampu meraih impian itu. Pasti!


Banyak orang yang punya impian untuk memiliki mobil atau rumah mewah, jalan-jalan keliling dunia, menjadi terkenal, sekolah di tempat bergengsi atau punya perusahaan sendiri dan sederet impian lain. Ingin menjadi dokter, insinyur, penyanyi, pengusaha, atau dosen.

Boleh. Semuanya itu boleh kita impikan. Tak ada yang salah jika kita ingin punya impian seperti itu--atau yang lain. Karena dengan impian, kita mampu menjadi termotivasi. Karena dengan impian, kita mampu berpijak dan bertindak lebih terarah. Karena dengan impian, berarti kita telah memiliki dan melihat gambaran hidup di masa depan. Sekali lagi, tak ada yang salah jika kita ingin meraih impian (seperti) itu. Maka benar, apa yang dinyanyikan oleh Laskar Pelangi:

"Mimpi adalah kunci.......untuk kita...menyatukan dunia, berlarilah..tanpa lelah...., sampai engkau meraihnya....."

juga, apa yang dikatakan oleh Albert Einstein:

"Imajinasi adalah gambaran kehidupan yang akan datang." [Albert Einstein]

Okelah, jika impian diartikan sebagai cita-cita atau keinginan yang susah dicapai.

Ah, tapi...di kamus hati dan pikiran saya, justru hal itu berbanding sebaliknya. Impian, bagi saya, adalah cita-cita atau keinginan yang bisa tercapai. Tentu dengan faktor-faktor pendukung seperti usaha, kemauan yang kuat dan do'a.

Satu lagi,

keyakinan!. Ya keyakinan yang begitu kuat, pasti akan mampu mendorong saya untuk maju dan meraih impian itu! Begitu terobsesinya saya dengan impian, sehingga dari sebuah link video itu, saya ingin membaginya kepada Anda. Anda pun bisa membuat impian Anda sendiri lewat video itu. Semoga dengan video itu, kita mampu benar-benar termotivasi dan....
meraih impian kita masing-masing!

Adalah teman saya, yang menunjukkan rekaman jejak itu. Ia telah berhasil memberi saya motivasi. Dan secara tidak langsung, ia telah merekam my story. Terima kasih Qotrun Nada.

Dan, inilah cerita saya:

2 komentar:

Bagaimana pendapat Anda terkait tulisan di atas? Silakan tinggalkan komentar Anda di sini