Mengapa haris berbagi?

Beberapa hari terakhir, saya sering men-share-kan link "rumah ketiga" saya ini ke sejumlah teman saya. Bukan apa-apa sebenarnya. Tapi seperti ini, tujuan saya mencantumkan (baca: berbagi) link itu ketika saya, yang sering, mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah meng-add saya itu adalah, karena saya ingin tahu bagaimanakah respon mereka. Mengapa? ini ada kaitannya dengan perkataan yang pernah dosen saya, Ibu Miftahun Ni'mah Suseno, S.Psi., M.A, ucapkan. Bu Miftah waktu itu, seingat saya, pernah bilang seperti ini, "Kalau jadi orang Psikologi itu harus bisa peka. Peka dalam segala hal. Misal, kalau abis ngasih sesuatu ke orang lain, maka coba lihat mereka, apakah mereka memberikan feedback atau nggak. Nah, kalau misal mereka nggak ngasih feedback, maka jangan dipermasalahkan merekanya, tapi, lihatlah diri kita dulu. Adalah yang salah pada diri kita? atau memang mereka yang sedikit 'bermasalah' ?"

Nah, dari penjelasan Ibu Miftah itu lah akhirnya saya bersemangat untuk, ya paling tidak, membagikan apa yang bisa saya bagikan. Lagi pula, menurut subjektif saya sih, "rumah ketiga" saya ini tu, juga nggak jelek-jelek amat. Ya, hal itu saya simpulkan dari beberapa komentar teman-teman setelah mengunjungi "rumah" ketiga saya itu. Seperti sekitar dua hari yang lalu (kalau nggak salah), seorang teman, kakak angkatan sih, maaf tidak saya tulis di sini namanya, takut privasi, dia bilang seperti ini, "Eeh, Haris, aku baru ngunjungin blogmu. Wah...begitu masuk, langsung disuguhi "my love" kayaknya semakin seru nih. Pengen jelajahi lebih dalam lagi." Dan masih komentar-komentar lain lagi.

Jujur, sebenarnya saya membuat "rumah ketiga" ini itu, awalnya ya cuma iseng-iseng aja. Yang nggak iseng itu di "rumah kedua" saya. Mana itu? Sudah rusak, hilang, nggak tahu kemana dan dimana sekarang. Maksudnya? Ya, rusak. Coba aja klik di google.com, "Haris Menulis", ya kalau ketemu, berarti masih ada. Tapi, sepertinya sudah nggak ada tuh.

Soalnya, gara-gara saya sendiri, hahaha...

Ceritanya kan begini, waktu itu, saya memang punya dua "rumah" di dunia maya ini. Yang paling saya urus waktu itu "rumah" kedua saya. Jadi yang "rumah" ketiga ini, nggak begitu keurus. Nah, kejadian deh waktu itu. Yang namanya saya, dasar orang psikologi yang nggak tahu IT dan dunia blogger, saya otak-atiklah itu "rumah". Tiba-tiba,

Dubrak!!,

hilanglah semua...!!

"huuaaaaa...," jerit saya dalam hati waktu itu.

Saya baru sadar, rupanya tombol intruksi yang baru saya tekan itu adalah tombol delete. Jadi...ya...ke-delete-lah semuanya.

Nah, terus, akhirnya saya berpindahlah untuk mengurusi "rumah" ketiga saya yang saat ini Anda baca ini. Saya openi dia dan saya coba perbaiki sana-sini. Lihat punya teman-teman. Dan, saya rawat betul dia, hingga sekarang. Gitu ceritanya. heee...

Eh, kok jadi ngomongin "rumah" ketiga dan kedua saya yah? aduh...kembali ke konteks awal dong!

yuck.....

Jadi begini, dikarenakan saya itu orang Psikologi, maksud saya, orang yang mengambil jurusan Psikologi, jadi, saya coba deh, saran Ibu Miftah itu. Ya, kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga sih. Gimana?

Gini, kan sebagai zoon politicon, manusia itu pasti tidak terlepas dengan orang lain, bukan?. Nah, di sini lah alasan saya mengapa saya sering men-share-kan link, berbagi link "rumah" ketiga saya ini. Di samping, saya ingin melihat bagaimana reaksi/respon mereka, saya juga mencoba untuk mengukur diri saya. Mengukur seberapa jauhkah saya jika berinteraksi dan bagaimanakah jika, mereka berinteraksi dengan saya itu. Walaupun nih, berawal dari "rumah" ketiga saya. Kan, setidaknya, itu juga memberikan cerminan bagaimanakah saya dan mereka itu dalam hal berinteraksi. Penting lho ini itu. Apalagi (saya) yang notabene sebagai orang Psikologi. Kan, nanti akan sangat banyak berinteraksi dengan orang lain, baik secara personal maupun kelompok. Juga mereka (dan mungkin Anda), tentu akan sangat banyak berinteraksi dengan orang lain, bukan?

Saya hanya bisa berharap, semoga kehadiran saya dan "rumah" ketiga saya ini, bisa diterima oleh publik. Siapa juga sih yang nggak ingin diterima publik? Saya pikir tidak ada. Dan, khusus untuk "rumah" ketiga saya ini, saya ingin mengkhususkan memang, sebagai layaknya rumah. Apa? ya setiap hari saya harus "nongkrong" di situ. Nulis di situ. Nulis about everything.

Saya sudah berjanji pada waktu lunching pertama kali "rumah" ketiga saya ini. Bahwa, saya akan fokus untuk 1) men-data base- kan makalah-makalah saya. 2) Mencurhatkan isi perasaan saya. Dan 3) Men-data base-kan opini atau esai saya di sini. Jadi, "rumah" ketiga saya ini, kalau pas ditanya orang, "Isinya tentang apa?." Maka saya akan menjawab, "Banyak. Yang jelas, kamu akan menemukan tiga kata kunci utama yang kamu cari, jika kamu memang mencari: opini/essay, psychology, dan yang terakhir: tentang pengalaman saya. Semuanya itu lengkap sudah jika saya bingkai dengan nama: H.A.R.I.S.B.E.R.B.A.G.I.

Demikian, semoga bermanfaat! 
Jangan takut untuk berbagi cerita, jika cerita anda bisa membuat orang lain lebih baik, dan jauh lebih kuat. Jangan takut untuk berbagi, dan jangan pernah menunggu untuk berbagi, jika anda bisa melakukannya sekarang! [Iman Usman—Presiden Indonesian Future Leader (IFL), Mahasiswa Berprestasi UI 2012]
Salam, haris-berbagi :-)