KH Abdul Hakim Pimpin PCNU Tulungagung

KH. Abdul Hakim (55), meniti karir di NU sejak dari desa
Tulungagung, NU Online
KH Abdul Hakim Musthofa atau biasa disapa Kaji Hakim, terpilih sebagai ketua tanfidziyah baru Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Tulungagung untuk masa kepengurusan 2011-2014, setelah dilakukan pemilihan hari Rabu, 2/11, bertempat di kantor PCNU Tulungagung.

Pria kelahiran Betak-Tulungagung, 20 November 1956 itu terpilih setelah unggul dibanding dua pesaingnya KH Muhtarom dan KH Bibit Prayoga.

“Barusan rapat pemilihan selesai, kulo (saya. red) terpilih jadi ketua tanfidziyah menggantikan ketua yang dulu KH Ahmad Fathoni,” ungkap Kaji Hakim kepada para wartawan.

Ditanya kenapa menggantikan, kepada NU Online, kaji Hakim menuturkan hal itu dikarenakan rais syuriyah dan ketua tanfidziyah mundur dari kepengurusan. Namun demikian, meski dirinya hanya meneruskan sisa masa jabatan, mantan kepala MTs Aswaja Kalidawir-Tulungagung itu tetap meminta doa restu semoga amanah yang diembannya mampu terus memajukan garapan-garapan NU di hari-hari mendatang.

“Meskipun ini adalah hasil pemilihan antar waktu, saya tetap minta doa restunya ya semoga garapan-garapan NU di hari-hari selanjutnya tetap bisa berjalan,” ungkap kaji Hakim.

Bapak dari 5 anak yang kesehariannya menggeluti profesi seorang muballigh di dalam maupun luar kota itu juga berharap, semoga khittah NU tetap bisa terjaga dan warga nahdliyin di Tulungagung tetap merasakan ketenangan serta ketentraman dari adanya serangan-serangan akidah belakangan ini.

“Pertama, saya berharap semoga tetap bisa menjaga khittah NU. Agar ke depan, bisa lebih membawa umat ini tetap berpegang teguh pada ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Masyarakat bisa merasakan ketenangan dan ketentraman. Karena, kan, akhir-akhir ini banyak sekali serangan-serangan akidah di sekitar kita,” jelas kaji Hakim.

Selain itu, pria yang kini berdomisili di Desa Samir, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung itu juga berharap agar sisa kepengurusan yang diembannya mampu memajukan pendidikan yang ada di bawah naungan PCNU Tulungagung.

“Yang kedua, saya berharap, semoga pendidikan-pendidikan di bawah naungan PCNU Tulungagung ini, sepertihalnya pondok pesantren dan sekolah-sekolah lainnya, mampu lebih maju dan benar-benar bisa ter-openi oleh NU,” imbuhnya.

Sementara itu, KH Mahrus Maryani, pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien (PPHM) Asrama Putri Sunan Pandanaran, Gang Roda Ngunut, Tulungagung terpilih sebagai rais syuriyah secara aklamasi menggantikan KH Hadi Muhammad Mahfudz, pengasuh Pesantren Mlaten Tulungagung.

Sumber: klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana pendapat Anda terkait tulisan di atas? Silakan tinggalkan komentar Anda di sini