WANITA CANTIK CENDERUNG LAHIRKAN PEREMPUAN?

Gambar dari google.com

Sontak terbelalak mata saya ketika membaca sebuah link bertuliskan judul di atas yang saya temukan di situs www.mahasiswa.com, Rabu (1/12). Pasalnya, hal itu sering sekali saya temui. Bukan masalah putra yang dilahirkan oleh wanita itu nanti, tetapi ini masalah wanita cantik. Ya, wanita cantik yang relatif itu. Wanita cantik yang sering saya temui. Apa lagi, saat ini, saya sedang menempuh studi S1 di jurusan Psikologi Universitas Islam Indoensia (UII) Yogyakarta. Jurusan Psikologi!. Apa yang ada di benak kita jika kita kaitkan Psikologi dengan judul di atas? Mahasiswi-nya, kan? Ya memang, sebenenarnya tidak ada hubungan. Tapi, setahu saya, dan sepengalaman saya yang sering berkunjung ke kampus-kampus di Indoensia yang memiliki jurusan Psikologi, kebanyakan mahasiswanya adalah perempuan. Dan tidak jarang, dari mahasiswa jurusan Psikologi itu adalah perempuan, dan memiliki wajah ayu nan jelita.

Dengan mencoba keluar dari kata "relatif" dan "subjektif" jika disanding dengan kata cantik, maka artikel berjudul “Wanita Cantik Cenderung Lahirkan Perempuan” itu saya baca betul.

Ada benar dan ada kalanya tidak benar. Demikian kesimpulan yang saya dapati setelah membaca artikel itu.

Dalam artikel itu, dijelaskan bahwa, para wanita lajang selalu mengeluh bahwa wanita cantik sulit mendapatkan anak laki-laki (yang kemungkinaan besar tampan). Gen orang tua cenderung untuk meneruskan wajah orangtuanya. Ini berarti, bisa berakibat pria tampan akan makin sulit didapatkan.

Hal itu juga yang mungkin membenarkan ketika kita melihat contoh di lapangan. Banyak model memiliki putri yang mengikuti jejak glamour mereka. Mereka orang tua si anak itu. Sebut saja Yasmin Le Bon, yang terjun dalam agen modelling, yang sama dengan putrinya Amber, lalu Jerry Hall dengan dua putriny Elizabeth dan Georgia Jagger yang juga ikut terjun ke catwalk.

Emang ada bukti ilmiahnya?

Baiklah, mungkin kita semua, bahkan saya sendiripun demikian, tidak akan puas jika pernyataan di atas tidak ada bukti ilmiah yang menungkapkan hal demikian. Tapi jangan salah, ternyata, dalam tulisan yang saya temukan dan baca itu, juga menjelaskan sebuah penelitian sebagai bukti bahwa ilmu pengetahuan membenarkan hal demikian itu.

Dr Satozhi Kanazawa dari London School of Economics, melacak dan menganalisa data survei sebanyak 17 ribu (sekali lagi, 17 ribu) bayi yang lahir di Inggris pada bulan Maret 1958.  

Pada usia tujuh tahun, kecantikan mereka mulai diketahui dari para guru. Ketika menginjak usia 45, mereka ditanya mengenai jenis kelamin anak. Mereka yang dinilai "cantik" punya kemungkinan yang sama untuk memiliki putra atau putri sebagai anak pertama, tetapi mereka yang "tak menarik" cenderung punya anak laki-laki.

Singkatnya, “Wanita cantik cenderung memiliki anak perempuan ketimbang mereka yang kurang dikaruniai dalam urusan tampang,” ungkap Kanazawa seperti dimuat jurnal Reproductive Science.

Penelitian sebelumnya, yang melibatkan dua ribu orang Amerika Serikat memperkirakan bahwa kaum wanita makin cantik setiap generasinya.

Namun, ternyata ada juga yang tak sepakat apalagi mendukung teori itu.

Andrew Geltman, misalnya, seorang ahli statistik dari Universitas Columbia, menganalisa 50 orang paling cantik versi majalah People sejak 1995 hingga 2000. Kesimpulan yang dimiliknya ternyata berlawan dengan Dr Kanazawa. Dia mencontohkan penyanyi Victoria Beckham yang memiliki tiga anak dari suaminya David Beckham, si bintang sepakbola Inggris.

Nah, sekarang, kalau anda sendiri menyimpulkan, samakah dengan kesimpulan yang saya buat di atas?[Haris]