Ketika Masa Tua Telah Menghampiri…

Salah satu kondisi yang tak dapat dihindari dari kehidupan manusia adalah menjadi tua. Menjadi tua (dan kematian) adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan dan tidak ada obat untuk mencegahnya. Dalam kenyataannya—sekalipun merupakan suatu kepastian—nampaknya sedikit sekali orang yang mau benar-benar memikirkan (apalagi menyadari) bahwa dirinya kini telah menjadi tua.

Para pakar pun berbeda pendapat tentang usia berawal masa tua. Secara umum mereka sepakat bahwa pada kaum wanita, masa tua dimulai saat berhenti haid atau menopause, sekitar usai 50-an. Sementara pada pria umumnya dimulai saat terjadi gejala-gejala fisik seperti kulit menjadi kering, mengerut, rambut menipis dan rontok, gigi mulai tanggal satu persatu, daya ingat dan fungsi panca indra melemah, stamina menurun dan mulai gampang sakit. Gejala-gejala seperti ini, biasanya tidak ditemukan di masa-masa sebelumnya.

Pertanyaannya kemudian adalah apakah masa tua itu selalu diwarnai dengan kondisi yang serba tak menyenangkan? Ternyata tidak. Masa tua mampu memberikan kesempatan untuk lebih peduli pada kondisi kesehatan pribadi, tersedia waktu untuk banyak membina hubungan lebih akrab dengan kerabat, sahabat, dan juga kelurga besar. Ini adalah salah satu manfaat dari adanya masa tua, dan ini, merupakan suatu kesenangan tersendiri tentunya.

Mengingat masa tua yang tak mungkin dihindari, maka hal yang sebenarnya paling penting adalah bagaimanakah sikap untuk menghadapinya. Artinya, sejauh manakah seseorang itu benar-benar bisa menerima dengan penuh kesadaran atas kenyataan usia tuanya itu.

Dalam kenyataannya, tidak sedikit kita jumpai orang-orang yang seakan-akan tidak menerima dirinya telah menjadi tua. Mereka kemudian berperilaku kemuda-mudaan secara berlebihan. Biasanya agak norak. Seperti memakai make-up yang belebih, warna baju yang kontras, dan sejenisnya. Sementara itu, ada orang-orang yang “adem ayem” menerima masa tuanya sebagai suatu proses alamiah. Sebagian dari mereka menyadari bahwa setiap hal yang hidup pasti akan mengalami masa tua, termasuk dirinya.

Dengan demikian, ada dua macam kategoti tipe orang dalam menghadapi masa tua. Ada yang rendah taraf penerimaannya dan ada yang tinggi tarif penerimaannya. So? Tinggal mau dikatergori manakah kita nanti?


—Nur Haris Ali—
Kawah Suci Condrodhimuko UII 02.14 Pukul 06.01 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana pendapat Anda terkait tulisan di atas? Silakan tinggalkan komentar Anda di sini