Tulisan Kita Terbit Itu Sesuatu Beud!

Saya waktu semester awal-awal lalu pernah menulis opini di Suara Mahasiswa SKH Kedaulatan Rakyat Jogjakarta. Seingat saya, dua kali saya menulis di koran yang sudah terbit sejak 1945 itu. Susah memang waktu mengirimkan kali pertama. Tapi, setelah saya edit tulisan saya, kemudian saya mintakan reviu serta feedback dari  dekan saya (waktu itu, yang menjabat dekan fakultas saya adalah Pak Fuad Nashori, salah satu pelopor Psikologi Islam di Indonesia) alhamdulillah akhirnya bisa juga terbit. Hehe...

(c) Nur Haris Ali
(c) Nur Haris Ali
Jangan tanya soal berapa fee yang diberikan KR kepada saya ya soal nulis ini. Yang jelas, sudah bisa terbit di sebuah koran saja, meski baru koran daerah, itu sudah ehm....sesuatu (menurut saya). Apa lagi sampai koran nasional. Bener-bener sesuatu beud. Iya, bukan? :D

"Orang boleh pandai setinggi langi, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian" [Pramoedya Ananta Toer]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana pendapat Anda terkait tulisan di atas? Silakan tinggalkan komentar Anda di sini