Bismillaahirrahmaanirraahiim....
Siang hari ini (21/6), setelah dzuhur, saya bermimpi bertemu sama beliau, Al Maghfurllah KH. Abdurrahman Wachid (Gus Dur). Cucu Al Maghfurlah KH. Hasyim Asy'ari itu tidak sendirian. Beliau ditemani oleh sang istri, Ibu Hj. Siti Nuriyah. Dalam mimpi saya itu, saya bisa melihat persis tempat pertemuan kami bertiga. Yaitu di teras-emperan madrasah di desa saya, yang biasanya buat saya ngaji dulu ketika masih usia SD. Sambil menghadap ke arah utara, beliau berdua berpapasan dengan saya yang sedang mau masuk ke kantor madrasah. Dialog singkat dalam mimpi itu pun terjadi.
"Ya Allah...Gus...." Kata saya kaget, karena tak menyangka bertemu dengan beliau.
"Ealah, Ris. Tibae ketemu di sini." Jawab istri beliau, Ibu Hj. Sinta Nuriah.
Saya kaget bukan main. Bagaimana tidak, masak iya beliau tahu nama saya? ketemu saja belum pernah.
Posisi Gus Dur waktu itu ada di samping kanannya Ibu Sinta. Gus Dur memakai baju batik, dan memakai kompyah khasnya Gus Dur yang selalu dipasang menceng. Sementara, Ibu Sinta memakai baju sama: batik, dengan dipadu kerudung ala beliau : sedikit terlihat rambutnya.
"Sehat, Gus?" tanya saya, sambil cepat-cepat meraih tangan Gus Dur, untuk mengecupnya, bersamalan.
"Alhamdulillah..." jawab Gus Dur.
"Sampean, gimana?" lanjut Gus Dur, "mbok yao sana, dolan ke rumah saya."
"??" saya bertanya-tanya. Ada apa? Saya mengernyitkan dahi. Bingung.
"Rumah yang mana, Gus?" saya mencoba untuk bertanya. "Jakarta nopo..."
"Ya rumah Jombang sana, Ris" jawab Ibu Sinta. Polos.
"Sudah ya, saya mau pamit dulu." Gus Dur melanjutkan.
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikum salam..." jawab saya, sambil bingung memikirkan.
Sesaat setelah itu, saya langsung bangun dari tidur saya itu. Saya bertanya-tanya. Apakah maksud dari mimpi ini??
Coba panjenengan sowan ziarah ke makam beliau pak.
BalasHapus