Sore ini, langit di Jogja cerah.
Aku memutuskan jalan-jalan ke Gelanggang UGM.
Lihat ada permainan futsal. Aku Fokus. Menatap. Menunggu goal.
"Mas namanya siapa?," seorang anak kecil menepukku dari depan, memecahkan kefokusanku.
"Oh, mas Haris, dek," jawabku terperanjat menyahut.
"Wah, adik siapa namanya? hebat sekali," tanyaku, heran, melanjutkan. Hebat karena aku merasa anak ini mampu mengalahkan kebiasaan orang dewasa. Orang dewasa yang tak menyapa atau menanyakan nama begitu saja ketika bertemu orang baru. Orang dewasa yang ketika bertemu justru yang ditanyakan adalah, "Masnya mau kemana?" atau "Mbaknya dari mana?" dan seterusnya. Anak ini, dalam benakku, sepertinya bakal punya kemampuan interpersonal communication yang bagus, nantinya. Mungkin. Aku tak tahu.
"Riri," jawab anak itu.
"Oh, Riri kelas berapa?"
"Nol besar," jawabnya polos.
"Wah, bagus, bagus. Riri....," kataku sambil tersenyum, "...nanti..kalau Riri udah gedhe, jadi anak yang hebat yah!" doaku pada anak itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana pendapat Anda terkait tulisan di atas? Silakan tinggalkan komentar Anda di sini