Pagi ini (18/11) saya berselancar ke dunia maya. Mencari beberapa sumber dan data-data untuk menguatkan persiapan saya mengikuti "National Psychology Debate Competition 2010" di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya 20-21 November 2010 mendatang.
Kata kunci yang saya cari adalah tentang polemik Ujian Nasional (UNAS), karena, ini adalah masuk pada jajaran mosi debat yang nantinya akan kami (para peserta) debatkan--kalau dapat mosi ini.
Beberapa data dan bukti di lapangan telah saya dapatkan. Hal ini saya cari karena berdasarkan pengalaman saya yang ketika dulu, ketika ikut debat di universitas saya sendiri, dan dapat mosi ini, saya kurang beruntung (kalah maksudnya) di data dan juga fakta.
Maka saya putuskan untuk mencarinya. Dari satu situs ke situs saya jelajahi, hingga, sebuah situs telah BERHASIL menyeret saya kepada link tulisannya yang--menurut saya--sangat patut untuk di-share-kan.
Setelah saya tahu profil situs itu, saya baru sadar. "Oh, ya pantes, pemiliknya saja orang 'pendidikan'. Ya, otomatis, juga membicarakan tentang UNAS" demikian kata saya dalam hati.
Satu hal lagi yang lebih menarik, lagi-lagi menurut saya--dalam situs yang saya maksud itu adalah saya menemukan tulisan beliau yang membahas tentang pendidikan di Indonesia. Kata penulis dalam situs itu, yang saya tangkap, pendidikan kita, atau sekolah kita, memang harus GRATIS.
Bagaimanakah itu?
Sabar.
Saya jelaskan dulu gaya bahasa tulisan yang telah memaksa saya untuk memutuskan membaca tulisan itu dulu yaa..hee :D
Dengan format tanya jawab dan dipadu dengan bahasa yang lugas, mudah dipahami, tidak bertele-tele, akhirnya saya pun memutuskan untuk membaca sampai habis tulisan itu.
Berbagai pertayaan saya terkait pendidikan GRATIS ini sepertinya telah terjawab. Seperti:
Kenapa kita menginginkan sekolah gratis?
Bagaimana negara membiayai?
Untuk siapa sajakah pendidikan GRATIS itu diperuntukkan?
Apakah harus merata?
Jika iya jawababannya, mengapa harus merata?
dan sederet pertanyaan lain yang masih banyak lagi, ada di situs itu.
Secara garis besar, dari apa yang saya peroleh dari situs yang membicarakan mulai dari UNAS hingga pentingnya pendidikan GRATIS itu. Ada dua hal, yaitu:
"Kita, semuanya, baik yang kaya maupun yang miskin, harus disamaratakan untuk mendapat pendidikan GRATIS itu" --kesimpulan saya yang pertama
"Indonesia, negara kita, sebenarnya mampu kok--kalau memang mau--menyelenggarakan pendidikan GRATIS ini."
Biayanya dari mana? Ya dari rakyat juga. APBN dan APBD yang dikelola oleh pemerintah pusat dan daerah sebenarnya adalah uang rakyat yang diperoleh dari berbagai macam sumber dan paling besar sumber tersebut justru dari pajak yang ditarik dari masyarakat. Jadi uang itu sebenarnya juga uang rakyat yang dikelola oleh pemerintah--kesimpulan kedua saya
Dan, sebelum Anda saya ajak untuk membaca situs yang saya maksud di atas, izinkan saya untuk meminta do'a panjenengan-panjenangan semua ya: semoga apapun hasil yang saya cari untuk keperluan saya ini dan hasil kompetisi debat saya (dan tim saya) nanti, dapat bermanfaat. Makasih atas doanya :-)
Dan, situs yang saya maksud itu adalah berikut, just click here untuk part 1 dan click here untuk part 2 nya.
Dan, situs yang saya maksud itu adalah berikut, just click here untuk part 1 dan click here untuk part 2 nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana pendapat Anda terkait tulisan di atas? Silakan tinggalkan komentar Anda di sini